Sertu Dirson Merawat NKRI Dari Desa ,Sambangi Penjual sayuran Di Pinggir Jalan

Tanah Abang KP/Mahadaya.co–Dari berbagai referensi di atas bisa disimpulkan bahwa hukum berjualan di trotoar ataupun pinggir jalan raya adalah diperbolehkan selama tidak menimbulkan dampak bahaya dan mempersempit akses pengguna jalan.

Adalah bapak Muahamad penjual buahan dan sayuran hasil kebunnya sendiri dan menjajahkannya di pinggir jalan antara desa Modong dengan Pandan yang bersangkutan adalh warga desa Modong Kecamatan Tanah abang ,Sertu Dirson dari Kodim 0404/Muara enim bertugas sebagai Babinsa Koramil 403-03/Pendopo di Desa Modong .Pada kesempatan tersebut Sertu Dirson sambangi sang penjual buahan sayuran .

Saat di sambangi Sertu Dirson bapak Muhamad sangat antusias karena selama dirinya berjualan di pinggir jalan jarang di datangi personil TNI .Apalagi saat itu Sertu Dirson berpakaian lengkap anggota TNI AD.

Menurut Muahamad TNI sekarang sangat interaktif saat di ajak bicara dan terkesan sekali melindungi ,tutur Muahamad .

Muahamad mengaku berbeda saat dirinya sering bertemu dengan aparat TNI di tahun -tahun 90 an yang di kenalnya saat itu garang dan sedikit kasar ungkapnya .

 

Sertu Dirson mengaku kepada media ini bahwa merawat NKRI tidak mesti dari kota , banyak problema sosial politik tumbuh dari desa untuk itu konsep yang di gunakan sertu Dirson ialah merawat NKRI dari pinggiran atau dari desa dan Desa menjadi objek yang pertama ,ungkap Sertu Dirson .

Dengan bersentuhan langsung dari masyarakat desa yang jauh jangkauan informasi kita bisa mendengar keluh kesah masyarakat sehingga sasaran kegiatannya mengena dan masyarakat merasakan langsung  bisa mengerti pentingnya persatuan dan kesatuan itu bisa di wujudkan dan terasa  manfaatnya. Dengan begitu, NKRI akan tetap terjaga. Karena, ketika masyarakat merasakan perutnya ‘keroncongan’, maka mereka akan berteriak dan melakukan beragam aksi.pungkas Sertu Dirson (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *