Babinsa Serda Arif Durahman Komsos Warga Binaan Desa Sukamanis

 

Tanah abang KP/Mahadaya.co—Harga karet yang cenderung menurun di awal tahun 2022 membuat banyak petani di desa Sukamanis beralih ke tanam sawit ,kondisi ini di perparah semenjak medio 2023 harga karet tidak menunjukan tanda-tanda akan beranjak naik.

Komoditas karet mulai ditinggalkan petani di di beberapa provinsi di Indonesia . murahnya harga jual getah karet menjadi salah satu alasan petani mengganti karet dengan tanaman lain. Pemerintah pun mendorong komoditas lain yang berpotensi untuk menggantikannya.

Sehingga di tahun tahun tersebutlah banyak petani karet berpindah ke komoditas sawit .Selanjutnya sawit mulai tumbuh subur di desa ini.

Babinsa Koramil 404-03/Pendopo Serda Arif Durahman komsos (komunikasi sosialsasi ) kepada warga binaanya desa Sukamanis Kecamatan Tanah abang Rabu,15/5/2024.

Babinsa serda Arif durahman komsos dengan petani sawit desa suka manis kecamatan Tanah abang kabupaten PALI memberiotivasi kepada oetani dengan mengatakan Penggunaan teknologi pertanian berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak negatif perkebunan sawit. Teknik-teknik seperti penggunaan pupuk organik, pengendalian hama yang lebih efektif, dan irigasi yang efisien dapat meningkatkan produktivitas tanaman sawit tanpa merusak lingkungan.ujar Sertu Arief Durahman

Di ketahui sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU – 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau.

Kondisi ini memungkin sawit tumbuh subur di desa Sukamanis Kecamatan Tanah Abang (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *